PESONA KEINDAHAN KEBUN TEH KERTOWONO
Mari sejenak kita simak keindahan kebun teh kertowono di lumajang, sangat disayangkan jika anda yang berkunjung ke Lumajang namun tak menginjakkan kaki disini.
Sejuknya hawa pegunungan dengan hamparan kebun
teh yang asri dan menghijau seakan menjadi nuansa alam nirwana.Begitu
juga dengan aktifitas para pemetik teh disana menjadi suatu keindahan
yang tak adahabisnya untuk dinikmati dan diabadikan dengan kamera.
Pesona keindahan itulah yang bisa Anda dapatkan dengan berkunjung ke Kebun teh Kertowono di Kabupaten Lumajang – Jawa Timur.
Di daerah yang berjulukan sebagai Kota Pisang ini memiliki banyak daerah yang berada di kawasan dataran tinggi.
Salah satunya adalah kawasan Guci Alit yang berlokasi sekitar 35 km dari pusat kota.
Di daerah Guci Alit terdapat sebuah destinasi wisata yang cukup menarik, yaitu Kawasan Perkebunan Teh Guci Alit atau yang biasa
disebut dengan nama Kebun Kertowono. Kawasan ini berada di bawah
naungan PT. Perkebunan Nasional XII ( PTPN XII) dengan komoditi andalan
berupa teh dari hasil kebun tehnya yang sangat luas.
Tanpa menggunakan kendaraan pribadi, cukup susah
juga untukm menuju ke lokasi wisata ini karena minimnya angkutan umum
yang menuju ke sana. Memang ada banyak ojek motor di Kota Lumajang.
Namun umumnya mereka menerapkan tarif ojek yang cukup mahal untuk menuju ke Guci Alit.
Setelah mencari informasi dan bertanya tentang akses jalan dan transportasi untuk menuju ke Guci pada petugas, dari terminal
Menak Koncar atau Terminal Wonorejo di Lumajang, saya memilih naik
angkutan umum jenis kendaraan L 300 yang menuju ke pertigaan Wringin.
Dari Wringin ini saya kemudian akan melanjutkan perjalanan dengan oper kendaraan sejenis yang menuju ke Guci Alit.
Namun ternyata, sangat jarang sekali angkutan
umum itu yang menuju ke lokasi. Setelah menunggu sekitar 3 jam, barulah
ada sebuah kendaraan angkutan umum itu dengan ongkos Rp 5000 ke Guci
Alit.
Karena berada di dataran tinggi, perjalanan
menuju ke Guci Alit melintasi jalan yang terus menanjak.Setelah
perjalanan selama 45 menit, akhirnya saya pun sampai di Guci Alit.
Sebuah gerbang yang bertuliskan nama salah
satu perusahaan BUMN berada di bagian depan kawasan wisata. Setelah
memasuki kawasan perusahaan dan meminta izin kepada petugas sekuriti,
saya pun segera menikmati keindahan wisata di Guci Alit.
Sebagai catatan, karena menyangkut tentang sebuah perusahaan negara yang
cukup besar, tanpa ada izin dari pimpinan perusahaan, pengunjung tidak
diperbolehkan memotret pabrik teh yang ada di dalam kawasan ini.
Di kawasan ini panoramanya cukup indah dan menarik dengan hawa yang
sejuk khas daerah pegunungan. Taman dengan beraneka jenis tanaman tampak
asri menghiasi suasana.
Di sekitar pabrik teh terdapat rumah dinas pimpinan perusahaan yang merupakan bangunanlama masa kolonial Belanda.
Sambil menikmati suasana di kawasan perusahaan
ini, saya kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke perkebunan teh
dengan menyusuri panorama alamnya yang menawan.
Dalam perjalanan itu tampak deretan rumah milik
karyawan perusahaan ini dengan bangunan yang didominasi warna kuning dan
merah. Rumah warga itu tampak indah karena terdapat taman dan kebun
dengan beraneka jenis tanaman.
Perjalanan saya kemudian sampai di kawasan wisata
Guci Alit yang berupa kawasan hutan alami dengan vegetasi beraneka
jenis tanaman keras. Di kawasan ini terdapat tangga untuk menaiki bukit.
Ada juga beberapa gazebo atau gardu pandang sebagai tempat untuk
bersantai bagi pengunjung.
Bongkahan batu besar yang tersebar di berbagai
penjurunya menghiasi kawasan ini. Yang menarik, ada juga air terjun yang
bernama Air Terjun Semingkir.
Air Terjun itu tidak begitu tinggi karena hanya setinggi
sekitar 12 meter dan airnya mengalir dari rimbunnya pepohonan di hutan
yang ada di bagian atasnya.
Bila berada di sana sedang musim kemarau, air
terjun itu tampak kering. Jalur pada lintasan sungainya pun hanya
menampakkan bongkahan batu besar.
Beberapa pengunjung tampak menikmati pesona
keindahan wisata di Guci Alit. Mengingat lokasi wisata ini yang berada
di kawasan hutan alami, ada baiknya bagi pengunjung untuk berhati-hati
ketika sedang berada di sana. Karena mungkin saja di balik pepohonan,
semak-belukar dan bebatuan besar itu terdapat binatang berbisa seperti
ular, kelabang, kalajengking dan sebagainya.
Untuk memasuki kawasan wisata Guci Alit
ini sendiri tidak dikenakan tiket masuk bagi pengunjung.Kecuali
membayar untuk parkir kendaraan bermotor.
sumber : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2014/01/14/indahnya-panorama-di-kebun-teh-kertowono-lumajang--626417.html
0 komentar:
Posting Komentar